Stop Menormalisasikan Kesenangan Semu dengan Mencoba Menerobos Batasan yang Belum Waktunya

Banyak anak muda saat ini tidak menyadari, bahwa dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas dan seks bebas itu menyebabkan mereka dekat dengan kehidupan yang berbahaya sehingga ini lebih beresiko untuk dampak di jangka panjang kehidupan mereka sehingga banyak dari mereka yang mulai terjebak dengan masalah hidup yang lebih rumit, mulai dari tekanan ekonomi, hubungan yang tidak sehat bahkan dapat menjadikan mereka mengalami gangguan mental. Tentunya, konsekuensi dari menormalkan pergaulan bebas bahkan seks bebas itu dapat memberikan konsekuensi yang serius seperti kehamilan di luar pernikahan, terpaksa menikah dini dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil bahkan hingga masalah kesehatan yang memprihatinkan.

Site: https://www.bessogutma.com/

Pembodohan yang senantiasa dilakukan anak-anak muda seperti ini, apalagi di kota-kota besar, menjadikan generasi ke depan apabila tidak menyadari sesegera mungkin, tentu hal ini menjadi sebuah masalah serius, maka kita akan menemukan banyak sekali di kehidupan masa yang akan datang, anak-anak muda yang menganggap masalah-masalah seperti ini dinormalkan dan wajar padahal inilah yang membuat hidup mereka tidak bisa siap menghadapi tantangan di kehidupan pada masa mendatang. Efek dari mereka hidup di lingkungan orang-orang yang menormalkan pergaulan bebas bahkan menormalkan seks bebas itu akan mempengaruhi kehidupan mereka bahwa ketika orang-orang di sekitarnya menormalkan hal itu, maka pelan-pelan ia juga akan menganggap bahwa lingkungannya itu memvalidkan tindakan yang salah dan fatal tersebut.

Fenomena seperti ini, bukan hal yang mengejutkan lagi bagi kebanyakan orang karena dapat kita merasa kian hari, banyak anak-anak muda seperti ini semakin banyak dan itu cukup membuat kita prihatin dengan perubahan besar dalam nilai-nilai yang dipegang oleh anak-anak muda saat ini, bahkan tidak hanya di daerah-daerah terpencil begitupun dengan anak-anak muda di kota-kota besar dan membuat saya cukup kaget dan tidak menyangka namun itulah faktanya bahwa mereka menormalkan perilaku hidup bersama sebelum menikah atau senantiasa melakukan seks bebas dengan anggapan bahwa itu adalah cara menikmati masa muda.

Sehingga, seringkali ini dianggap sebagai bagian dari kebebasan individu, terkait bagaimana anak muda pada umumnya menikmati kehidupan sehingga mereka sangat secara terbuka merasa bangga dengan menceritakan hal ini kepada temannya atau bahkan ke media sosial bahwa mereka tidak naif dan dengan blak-blakan menyebut dirinya pendosa dengan mengumbar aib-aib bahkan rahasia mereka agar dianggap wajar bagi anak muda untuk nakal seperti mereka yang melakukan hal-hal menjijikan seperti ini tanpa sedikitpun mereka memikirkan konsekuensi jangka panjang nantinya bagi kehidupan mereka. 

Barangkali, biasanya anak-anak muda yang menormalkan pergaulan bebas dan seks bebas itu karena tidak adanya pengawasan, perhatian dan pengaruh dari keluarga dan lingkungan yang positif terhadap perilaku anak muda tersebut, yang mana keluarga menjadi sebuah pondasi pertama dalam pembentukan nilai dan moral sehingga keluarga memiliki peran besar dalam membentuk cara pandang anak-anak terhadap dunia ini sehingga ketika anak-anak tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang ataupun panduan moral yang kuat di dalam rumah maka di luar rumah mereka akan lebih rentan terpengaruh dengan lingkungan negatif.

Apalagi, ketika lingkungan pertemanannya juga membawa mereka kepada perilaku yang destruktif seperti penggunaan narkoba, minuman keras, judi dan seks bebas sehingga ini menjadi masalah dan krisis yang sangat-sangat memprihatinkan, yang bisa jadi karena di rumah mereka memang tidak dikontrol oleh keluarga dan ditambah juga karena pengaruh sosial dan budaya yang semakin permisif, yang mana di era digital saat ini, anak muda sangat mudah terpapar informasi dan budaya dari luar yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai lokal dan moralitas yang sehat.

Sehingga, banyak anak muda tidak benar-benar memfilter secara baik yang pada akhirnya merugikan diri sendiri, yang mana hal tersebut mereka konsumsi dari informasi yang tidak disaring dengan benar menyebabkan mereka mudah tersesat di dalam pemahaman yang salah tentang kebebasan. Itulah kenapa, perkembangan teknologi dan globalisasi memang sangat banyak membawa kemajuan akan tetapi kita sebagai pengguna dari teknologi yang pesat, saat ini perlu untuk punya kesadaran agar tetap waspada dan selektif dalam menyaring apa yang kita terima sehingga tanpa filter yang baik, arus informasi dan gaya hidup kita itu dapat mengarahkan kita sebagai anak muda ke jalan yang salah dengan konsekuensi yang jauh lebih buruk daripada yang kita bayangkan sehingga perlu di sini kita sama-sama mengingatkan anak-anak muda di luaran sana bahwa benar dunia ini bergerak secara cepat sehingga penting untuk kita tetap berpegang pada nilai-nilai yang sehat dan positif serta menjadikan prioritas dalam hidup kita itu fokus pada yang benar-benar positif.

Sehingga, saya mengajak teman-teman yang membaca artikel ini bahwa perlulah kita menyadari sebagai anak muda, kita perlu sadar bahwa jangan menjerumuskan diri sendiri ke dalam siklus yang membuat kita terjebak pada hal-hal yang salah sehingga perlu untuk kita berhati-hati dan waspada, apalagi di lingkungan pertemanan yang tidak semua orang-orang yang di dalamnya itu bisa membawa pengaruh yang positif untuk hidup kita maka dari itu selektiflah juga dalam berteman dan memilih lingkungan pertemanan karena sebaik-baiknya lingkungan adalah orang-orang yang di dalamnya mendukung kita menjadi pribadi dengan pertumbuhan dan perkembangan yang positif bukan lingkungan yang menjerumuskan kita pada kehidupan yang membuat kita semakin memburuk dan terkena banyak masalah yang tidak pernah ada selesainya.